Berapa Gaji Minimal KPR Subsidi yang Bisa Mengajukan?

Berapa Gaji Minimal KPR Subsidi yang Bisa Mengajukan
Daftar Isi

Berapa gaji minimal KPR subsidi yang bisa Anda ajukan untuk mewujudkan impian memiliki hunian sendiri? Pemerintah telah menetapkan persyaratan khusus bagi masyarakat yang ingin mengajukan program Kredit Pemilikan Rumah bersubsidi ini.

Program ini ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dengan ketentuan penghasilan tersebut, diharapkan program ini dapat tepat sasaran dan membantu mereka yang benar-benar membutuhkan untuk memiliki hunian yang layak dan terjangkau.

Gaji Minimal KPR Subsidi, Apakah Ada Batasannya?

Kita-kita harus memiliki gaji berapa agar bisa mengajukan KPR subsidi? Jawabannya mungkin akan mengejutkan Anda. Sebenarnya, pemerintah tidak menetapkan batas minimal gaji untuk KPR subsidi secara gamblang, syarat ini akan ditetapkan bank.

Artinya, siapa pun, terlepas dari besaran gajinya, berhak untuk mengajukan KPR subsidi.   Namun, perlu diingat bahwa bank penyalur KPR subsidi memiliki kebijakan internal untuk menilai kemampuan calon debitur dalam membayar cicilan. 

Meskipun tidak ada angka pasti, beberapa sumber menyebutkan bahwa gaji ideal untuk KPR subsidi berkisar antara Rp4 juta hingga Rp7 juta. Sebagai perbandingan, KPR rumah komersial biasanya mensyaratkan gaji minimal Rp5 juta.  

Selain gaji, biasanya pihak bank juga mempertimbangkan adanya status karyawan yang jelas. Karyawan tetap dengan penghasilan stabil cenderung lebih mudah mendapatkan persetujuan KPR. Namun, wiraswasta juga dapat mengajukan KPR dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan bank.  

Penting untuk diingat bahwa bank penyalur juga akan melihat riwayat kredit, lama bekerja, jumlah tanggungan keluarga, dan rasio cicilan terhadap penghasilan. Idealnya, jumlah cicilan KPR tidak melebihi sepertiga dari penghasilan utama.  

Meskipun secara gamblang pemerintah tidak memberlakukan gaji minimal. Namun, ada aturan agar ada batasan agar orang dengan gaji di atas Rp8.000.000, tidak bisa mengajukan KPR jenis subsidi ini.

Persyaratan KPR Subsidi

Untuk mendapatkan KPR subsidi, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Biasanya akan ada pemeriksaan pada gaji untuk melihat kemampuan individu dalam membayar cicilan. Selain gaji minimal KPR subsidi, berikut adalah beberapa persyaratan umum yang ditetapkan:  

  • Warga Negara Indonesia (WNI).
  • Minimal 21 tahun atau sudah menikah.  
  • Belum memiliki rumah.
  • Belum menerima subsidi perumahan.
  • Memiliki pekerjaan tetap. 
  • Punya penghasilan tetap minimal 1 tahun.  
  • Memiliki NPWP atau SPT Pajak Penghasilan.
  • Tidak memiliki riwayat kredit macet di SLIK OJK.   
  • Melengkapi dokumen pendukung seperti KTP, Kartu Keluarga, slip gaji, rekening koran, dan surat nikah (jika sudah menikah).

Beberapa program KPR subsidi mungkin memiliki persyaratan tambahan, seperti batasan usia dan prioritas bagi masyarakat berpenghasilan rendah di daerah tertentu. Disarankan untuk update persyaratan terbaru ke bank yang memberikan pembiayaan KPR subsidi.

Jenis-Jenis KPR Subsidi yang Bisa Dipilih Sesuai Kebutuhan

Setelah mengetahui gaji minimal KPR subsidi yang ternyata tidak ada. Ada baiknya mengetahui apa saja jenis-jenis dari KPR Subsidi. Dengan begitu, Anda bisa bisa memilih sendiri kira-kira jenis pembiayaan mana yang bisa diambil.

  1. FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan)

FLPP merupakan program KPR subsidi yang dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) yang bekerja sama dengan bank pelaksana. Skema membuat masyarakat dengan penghasilan rendah mampu memiliki rumah dengan bunga yang hijau lebih rendah dan tetap.

Dana dari program ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disalurkan kepada bank pelaksana. Program ini ditujukan bagi MBR dengan penghasilan maksimal Rp8 juta per bulan. Selain itu, debitur juga belum pernah memiliki rumah sebelumnya.

Keunggulan utama dari FLPP adalah suku bunga tetap sebesar 5% sepanjang jangka waktu kredit. Kondisi ini memberikan kepastian angsuran bagi debitur dan mempermudah perencanaan keuangan keluarga. 

  1. SBUM (Subsidi Bantuan Uang Muka)

Program SBUM dipakai untuk meringankan uang muka. Subsidi ini diberikan bersamaan dengan fasilitas KPR, baik itu skema FLPP maupun BP2BT, sehingga meringankan pengeluaran awal debitur. Nominal bantuan SBUM Rp4 juta.

Bantuan ini dikucurkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dana tersebut disalurkan langsung ke rekening pengembang. SBUM dapat diakses oleh MBR yang memenuhi kriteria, termasuk syarat gaji minimal KPR Subsidi.

Anda bisa mengajukan permohonan SBUM bersamaan dengan pengajuan KPR Subsidi ke bank pelaksana. Bank akan memproses pengajuan tersebut dan meneruskannya ke Kementerian PUPR. Subsidi ini membuat uang muka yang dibayar di awal jauh lebih sedikit.

  1. BP2BT (Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan)

BP2BT mengharuskan calon penerima bantuan punya rekening di bank pelaksana. Skema ini akan membuat masyarakat Indonesia lebih suka atau gemar menabung. Dana yang terkumpul akan digunakan oleh calon debitur untuk membiayai sebagian kebutuhan uang muka.

Masyarakat yang ingin mengikuti program ini harus memenuhi persyaratan, termasuk memiliki rekening tabungan di bank pelaksana. Tabungan tersebut digunakan sebagai salah satu syarat pengajuan. Besaran tabungan ini disesuaikan dengan kemampuan calon debitur yang mengajukan.

Besaran subsidi yang diberikan melalui BP2BT bisa mencapai Rp40 juta, tergantung dari harga rumah dan kemampuan menabung. Subsidi ini mengurangi pengajuan jumlah KPR. Kelebihan lainnya yaitu suku bunga yang kompetitif dibandingkan dengan KPR nonsubsidi.

  1. Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)

Tapera program yang dilakukan oleh pemerintah agar masyarakat kelas bawah bisa memiliki rumah yang layak dari tabungan yang mereka miliki. Peserta yang terdiri dari pekerja formal dan informal, wajib menyisihkan sebagian penghasilannya untuk iuran. Jadi, tidak ada gaji minimal KPR subsidi.

Dana yang terkumpul dari iuran atau tabungan ini akan dikelola secara profesional. Dana akan dikembangkan ke berbagai instrumen agar tidak mandek dan menjadi lebih produktif. Hasil investasi tersebut akan dikembalikan kepada peserta.

Proses Pengajuan KPR Subsidi

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pengajuan KPR subsidi. Pahami dengan baik agar tidak mengalami kesalahan dan harus mengulang lagi dari awal. Khususnya yang berkaitan dengan gaji minimal KPR subsidi.

  1. Memilih rumah subsidi yang diinginkan dan memenuhi persyaratan. Pastikan rumah tersebut telah terdaftar dalam program KPR subsidi dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
  2. Mengajukan permohonan KPR ke bank. 
  3. Bank akan melakukan verifikasi data dan BI Checking untuk menilai kelayakan Anda sebagai calon debitur.
  4. Jika permohonan disetujui, bank akan memproses akad kredit.
  5. Setelah akad kredit, Anda akan mulai membayar cicilan KPR sesuai perjanjian.

Perlu diingat bahwa proses dan persyaratan pengajuan KPR subsidi dapat bervariasi di setiap bank penyalur. Jadi, tanyakan dengan detail ke pihak bank yang dipilih. Dengan begitu, proses pengajuan bisa lebih cepat serta mudah. Siapa tahu mereka menyaratkan gaji minimal.

Memenuhi persyaratan gaji minimal KPR subsidi merupakan langkah awal yang krusial dalam proses pengajuan. Pemohon juga perlu memperhatikan faktor lain seperti rekam jejak kredit dan dokumen kelengkapan yang dibutuhkan oleh pihak bank.

Mempersiapkan diri dengan baik akan memperbesar peluang Anda untuk lolos seleksi. Kadarland menyediakan berbagai pilihan rumah subsidi berkualitas yang bisa menjadi milik Anda. Kunjungi website Kadarland atau hubungi tim marketing kami untuk mendapatkan informasi lengkap.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *