Dalam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), pemerintah berharap para pengembang dapat berkomitmen mendukung berjalannya rumah subsidi khususnya di Kota Papua dalam meningkatkan daya beli rumah subsidi warga Papua.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid menjelaskan bahwa rumah subsidi dibangun oleh pemerintah supaya rakyat yang belum memiliki rumah dengan penghasilan yang menengah dapat tinggal di rumah subsidi.
Berawal dari harapan pemerintah terhadap infrastruktur di Kota Papua dapat sama dengan kota lainnya. Indonesia telah memiliki infrakstuktur yang memadai ditambah dengan sumber daya manusia (SDM) yang menunjang perekonomian dan minat investasi. Hal inilah yang membuat pemerintah beranggapan bahwa pembangunan properti di bidang perumahan akan mempercepat infrastruktur. Khususnya rumah subsidi.
Dimulai sejak 2014, pemerintah telah memulai pembangunan di bidang infrastruktur di Papua. Salah satunya proyek pembangunan Jalan Tol Trans-Papua untuk menghubungkan ke daerah-daerah pedalaman sepanjang kurang lebih 4.3 kilometer (km). pembangunan proyek jalan ini diharapkan lebih merata dan meluas ke beberapa pemukiman di wilayah Kota Papua. Namun, masalah pembangunan bukan itu saja. Selain masalah infrastruktur, perlu diperhatikan masalah perumahan yang membutuhkan akses darat. Terutama perumahan di Kota Papua yaitu rumah subsidi warga Papua.
Dilansir dari hasil riset Bank Indonesia, Provinsi Papua tercatat paling banyak menggunakan fasilitas pembiayaan FLPP dengan total mencapai Rp 21,52 miliar dengan jumlah unit rumah yang terbangun mencapai 125 unit rumah. Hal ini membuktikan bahwa daya beli rumah subsidi warga Papua sangat tinggi.
Salah satu yang mendukung program pemerintah adalah, PT. Kadar Baru Berkah yang membangun beberapa proyek rumah subsidi. Diantaranya adalah :
1. Rumah Subsidi Kadar Hill Residence
Kadar Hill Residence, rumah subsidi yang dibangun dengan konsep minimalis modern guna meningkatkan daya beli rumah subsidi warga Papua. Pemilihan konsep ini dipilih karena tidak memliki lahan yang cukup luas sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan warga Papua yang ingin membeli rumah subsidi. Terbukti dari minat warga Papua, sampai tahun 2020 ini sudah beberapa unit rumah yang terjual dan lagi tahapan proses pembangunan. Tingkat daya beli rumah
subsidi warga Papua tentunya akan meningkat tiap tahunnya.
2. Rumah Subsidi Kadar Waisai Residence (Raja Ampat)
Kadar Waisai Residence, rumah subsidi yang dibangun dengan konsep alam namun tetap terlihat modern. Konsep alam dipilih untuk menignkatkan daya beli rumah subsidi warga Papua, karena konsep alam membuat pemandangan di sekitar rumah terlihat hijau dan asri sehingga untuk warga yang ingin tinggal bisa memilih konsep rumah yang diinginkan. Terbukti dari minat warga Papua, sampai tahun 2020 ini sudah beberapa unit rumah yang terjual dan lagi tahapan proses pembangunan. Tingkat daya beli rumah subsidi warga Papua tentunya akan meningkat tiap tahunnya.
3. Rumah Subsidi Kadar Punggolaka Residence
Rumah subsidi yang terakhir dibangun oleh PT. Kadar Baru Berkah dengan mengusung konsep natural. Rumah subsidi yang terletak di kawasan Kota Kendari ini menawarkan pemandangan alam yang tenang dan sejuk. Serta telah didukung dengan akses kemudahan menuju perumahan. Terbukti dari minat warga Papua, sampai tahun 2020 ini sudah beberapa unit rumah yang terjual dan lagi tahapan proses pembangunan. Tingkat daya beli rumah subsidi warga Papua tentunya akan meningkat tiap tahunnya.
Sebagai gambaran perumahan subsidi yang telah dibangun oleh PT. Kadar Baru Berkah banyak diantara para pekerja sector baik non formal mampu untuk mengajukan permohonan KPR terhadap rumah subsidi. Dengan melihat perkembangan rumah subsidi yang akan terus berkembang, PT. Kadar Baru Berkah akan mengembangkan rumah subsidi lainnya di kawasan kota lainnya.
Hal ini tentunya akan menyebabkan harga rumah subsidi terus meningkat tiap tahunnya. Kenaikan harga ini ditopang oleh kenaikan harga material di kota tersebut.